Sebagai awal, pemasaran ialah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan pasar akan suatu produk. Untuk lebih mudahnya bisa dicontohkan dengan adanya suatu produk aksesoris, seorang pemasar melakukan strategi pemasaran bukanlah untuk agar orang lain membeli aksesoris tersebut, melainkan agar orang-orang makin banyak menggunakan aksesoris tersebut. Jadi yang paling penting adalah membuat pasar yang akan kemudian menjadi pembeli dan lebih baik lagi bila bisa menjadi pelanggan setia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, perubahan zaman mengakibatkan perlunya perubahan dalam strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang konvensional sejak dulu hingga sekarang contohnya ialah iklan, direct marketing, dan sales promotion. Ketiganya bukan berarti tidak bermanfaat lagi di masa sekarang, namun kita tentunya perlu mempertimbangkan sebuah media baru maupun strategi baru untuk dijadikan pemasaran yang tepat dan efektif.
Media baru tersebut ialah internet, di mana kini hal bernama internet tersebut sudah menjadi hal yang makin sering digunakan kebanyakan orang. Dengan berkembangnya jejaring sosial seperti facebook, twitter, plurk, dan jejaring sosial lainnya, mereka menjadi suatu peluang untuk pemasar memasarkan produknya. Promosi melalui internet akan menjadi tepat sasaran bagi orang-orang yang makin banyak menghabiskan waktunya untuk menjelajah dunia maya.
Dapat terlihat bagaimana besarnya perbedaan antara pemsaran konvensional dengan pemasaran modern. Pada pemasaran konvensional, strategi pemasaran didominasi oleh iklan, karena hingga sekarang pun perkembangan media massa di sekitar kita juga masih didominasi oleh media cetak dan elektronik seperti majalah, koran, televisi, dan radio. Hal ini juga mempertimbangkan jangkauan mereka yang masih luas, terutama untuk wilayah Indonesia yang belum merata dalam segala aspek.
Jangkauan masyarakat dalam strategi pemasaran modern sendiri lebih tersegmentasi. Penggunaan media internet walaupun berdasarkan hasil pengamatan termasuk tinggi di Indonesia, namun tidak tersebar dengan merata. Penggunaan tersebut tinggi hanya di titik-titik tertentu, yaitu, wilayah yang sedikit lebih maju seperti wilayah perkotaan dan semacamnya. Sehingga dari jangkauan, penggunaan strategi pemasaran modern untuk media ini masihlah tidak seluas jangkauan media dalam strategi pemasaran konvensional.
Walaupun begitu, penggunaan media internet benar adanya bila dikatakan lebih interaktif. Bayangkan bila dalam pemasaran konvensional, masih menerapkan penjualan dengan personal selling, mengutus banyak orang sebagai salesmen untuk mendatangi rumah-rumah dan mempromosikan sampai menjual produk yang dibawanya. Secara budget tentu saja kurang efektif. Sehingga saat ini cara itu sudah jarang sekali digunakan kecuali mungkin bagi sedikit sekali perusahaan.
Nilai interaktif yang dimiliki oleh media baru seperti internet bisa menjadi solusi bagi strategi pemasaran semacam personal selling di atas dengan cara yang lebih efektif. Perolehan timbal balik dari konsumen bisa diraih tanpa harus mengeluarkan biaya untuk sumber daya manusia yang banyak utnuk diutus ke rumah-rumah.
Internet sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat perkotaan. Promosi melalui jaringan tersebut akan bisa lebih cepat mendapatkan respon dari khalayaknya. Dengan tampilan yang aplikatif dan interaktif, media internet sebagai strategi pemasaran modern atau baru akan lebih menarik minat masyarakat untuk menelusuri promosi yang ditampilkan.
Contohnya saja, sebuah situs interaktif untuk produk minuman isotonik MIZONE dengan campaign-nya “Penakluk Hujan”. Produk tersebut tentunya memiliki media promosi konvensional seperti iklan televisi, kemudian jaringan penjual eceran yang meluas, tak jarang nama brand mereka makin sering kita dengar dari para penjual di stasiun, halte bus, dan tempat-tempat umum lainnya. Namun, untuk pemasaran modern atau baru sendiri mereka juga menciptakan sebuah situs interaktif bernama mizone.co.id.
Di dalam situs tersebut terdapat aplikasi-aplikasi permainan yang menarik untuk diikuti, sehingga khalayak bisa menikmatinya dan melupakan bahwa sebenarnya itu adalah sarana promosi online.
Dari perbedaan tersebut dapat dinilai bahwa media interaktif yang dipilih seperti internet, sebagai strategi pemasaran baru, makin memiliki kekuatan dalam engagement terhadap khalayaknya.
Hal lain yang membedakan strategi pemasaran baru dengan pemasaran konvensional, dalam hal ini internet, ialah bahwa penggunaan media internet ialah penggunaan media ‘many-to-many’ di mana banyak orang bisa memasukkan informasi untuk diterima banyak orang lainnya, dan bisa terjadi interaksi langsung di sana, baik dalam bentuk jejaring sosial, surat elektrik, atau forum online maupun chatroom.
Walaupun begitu, untuk sebuah situs (WWW) bukanlah prinsip ‘many-to-many’ yang diterapkan karena pemberi informasi hanyalah dari satu pihak, untuk kemudian diterima banyak orang. Mereka masih ‘one-to-many’ atau bahkan lebih personal ‘one-to-one’. Dengan begitu, keberadaan mereka tidak jauh berbeda dari strategi yang ada pada pemasaran konvensional, hanya berbeda pada mediumnya.
Sekali lagi, nilai interaktif yang dimiliki media internet sebagai media pemasaran baru lebih bermanfaat dalam hubungan antara konsumen dengan produsen. Proses transaksi jadi jauh lebih mudah dan bisa lebih cepat dilakukan ketika si konsumen sedang melihat situs interaktif, tentu saja dengan sistem yang tepat.
Kemudian, ada lagi perbedaan yang paling signifikan antara pemasaran baru dengan pemasaran tradisional, yaitu adalah di dalam situs yang resmi dibuat oleh produsen untuk mempromosikan produknya secara interaktif, aplikatif, dan menarik, mereka juga menyediakan tempat untuk para konsumen menyampaikan pendapat mereka. Seperti sebuah chatbox maupun forum yang dibuka untuk menerima testimoni secara langsung.
Ini berarti, pada intinya pemasaran baru melalui media seperti internet menawarkan situasi interaktif yang cepat dan dapat langsung dirasakan, dibandingkan dengan pemasaran konvensional.