Dewasa ini, perkembangan teknologi merupakan salah satu hal yang sangat tampak sedang terjadi diantara masyarakat kita. Dapat dilihat bagaimana produsen alat komunikasi hampir seringkali meluncurkan produknya dalam versi-versi terbaru yang diperkenalkan dengan fitur-fitur yang makin canggih. Perkembangan teknologi sudah terjadi sejak zaman dahulu kala, bahkan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini pun sudah dibayangkan oleh masyarakat sejak berpuluh-puluh tahun sebelumnya. Manusia menyadari akan kebutuhan-kebutuhan dan bahwa dibutuhkan pula sebuah alat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka ketika mereka mulai mencipta dan menemukan sesuatu, maka di sanalah teknologi mulai menjadi bagian dari hidup manusia.
Dalam bukunya, The Culture of Technology, Arnold Pacey menuliskan bahwa teknologi secara kultural, moral, dan politik bersifat netral. Teknologi menyediakan alat yang bisa digunakan menyesuaikan dengan nilai-nilai lokal yang berada dalam sistem masyarakat tersebut, sehingga penggunaannya atau aplikasinya dari teknologi yang sama bisa berbeda-beda di tiap-tiap masyarakat.
Berdasarkan buku yang sama, chapter 1 mengenai praktik dan budaya dari teknologi, kondisi tersebut digambarkan dengan contoh dari teknologi Snowmobile, yang diproduksi pada tahun 1960 an. Sebuah kendaraan motor untuk digunakan di daerah bersalju.
Adaptasi penggunaan teknologi snowmobile di Amerika Utara, Kanada, dan daerah-daerah dingin bersalju di Eropa berbeda satu sama lainnya. Di saat Amerika Utaran dan Kanada memanfaatkan snowmobile untuk kepentingan tourism terutama di musim dingin, maka di lain tempat di Eropa snowmobile sudah menjadi alat transportasi yang membantu mereka dalam hampir kehidupan sehari-hari mereka. Belum lagi ketika snowmobile tersebut dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat lainnya seperti orang Eskimo dan Lapp, dan Indian-Amerika, sebagai pengganti transportasi yang tadinya menggunakan tenaga hewan, maka snowmobile menjadi salah satu transportasi yang mereka berdayakan untuk berburu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perbedaan adaptasi tersebut menunjukkan bagaimana teknologi memiliki ‘wujud praktikal’ yang berbeda-beda. Kenapa ‘wujud praktikal’? karena pada dasarnya konsep dari teknologi tersebut sendiri tidaklah berubah wujudnya. Desain dari snowmobile yang dibicarakan tersebut ialah sama, mesin yang sama, dan fungsi yang sama secara teknikal. Namun hal-hal tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan yang berbeda-beda.
Contoh kasus tersebut menandakan ke’netral’an dari teknologi. Ia dapat menjadi sesuatu yang baik atau buruk tergantung dari bagaimana sang pengguna menggunakannya. Jadi, ketika terjadi berbagai masalah yang melibatkan teknologi, maka bukan teknologinya yang patut untuk disalahkan, melainkan perlu ditilik kembali siapa yang berada di balik itu semua dan mengontrol penggunaan teknologinya yang menghasilkan masalah.
Berdasarkan pendapat Galbraith, ada tiga aspek yang tidak bisa lepas dari teknologi, yaitu aspek budaya (kultural), aspek teknikal/technical, dan aspek organisasi/organization. Ketiga aspek tersebut haruslah dijaga sedemikian rupa sehingga menjadi suatu integrasi yang menyeimbangkan penggunaan teknologi yang bijaksana.
Kasus yang digambarkan Arnold Pacey dalam bukunya, ialah, mengenaia bagaimana ketika pada sekitar tahun 1975, sebanyak 150.000 unit pompa air tangan diproduksi dan diadakan di India. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan mereka yang lahir dari masalah akan sulitnya mendapat air sehingga harus menggali tanah dengan kedalaman yang lebih, maka pompa air tenaga tangan pun menjadi jawaban saat itu.
Namun, kemudian masalah yang terjadi ialah ketika dua dari tiga penggunaan pompa air mengalami penurunan. Dan ketika diamati lebih lanjut, masalah tersebut bukan saja dikarenakan masalah teknis belaka, melainkan juga masalah administrasi dan manajemennya atau pengelolaannya. Ternyata ketika diteliti lebih jauh, pompa tangan tersebut tidak memperoleh servis secara berkala oleh masyarakat sekitarnya, dan tidak adanya tanggung jawab yang dibangun dari masyarakat lokal untuk menanggapi persoalan tersebut.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa diperlukan apresiasi integrasi terhadap suatu praktik teknologi. Bahwa ia merupakan suatu hal yang mengandung unsur-unsur dan aspek-aspek yang penting di dalamnya.
Berbicara mengenai masalah dari aspek yang berbeda-beda, maka kita kemudian akan melihat kembali bahwa suatu masalah yang mengenai teknologi dapat diamati dengan sudut pandang yang berbeda pula.
Adanya perbedaan sudut pandang ini, yaitu, dikarenakan banyaknya ahli-ahli atau para spesialis dengan latar belakang ilmu pengetahuan yang berbeda-beda, sehingga menjadikan mereka berbeda saat melihat suatu persoalan. Bisa jadi seorang dengan latar belakang ekonomi akan lebih melihat bagaimana dana tidak mengucur dengan baik untuk melakukan penyuluhan mengenai pengelolaan pompa tangan, atau seorang dengan latar belakang hukum melihat tidak adanya peraturan yang jelas mengenai kepemilikan pompa air atau tanah sehingga berdampak terhadap rasa tanggung jawab mereka, dan berbagai sudut pandang lainnya termasuk sudut pandang teknis dan sosial, maupun psikologi, dan lain-lain.
Ketika perbedaan itu terjadi, maka penting sekali untuk para ahli dari berbagai bidang itu, dapat menyampaikan sudut pandangnya kepada para ahli lain di luar bidangnya, maupun orang-orang lain yang bukan merupakan ahli. Sehingga akan menjadikannya suatu ilmu atau wawasan yang terintegrasi, dan akan dapat dipecahkannya persoalan yang terjadi.
Kemampuan tersebut ialah kemampuan bagaimana menerjemahkan bahasa experts (para ahli) menjadi pernyataan-pernyataan yang bisa dimengerti khalayak umum di luar bidangnya atau kita kenal dengan istilah users.
Sebelum mencapai akhir dari review mengenai teknologi ini, perlu juga diketahui bagaimana pola dari sebuah teknologi ketika ia diadaptasi. Masih dalam buku yang sama, Pacey menuliskan bahwa “improvements in one dimension are sometimes accompanied by less desirable development elswhere”. Ini menunjukkan bahwa ada pengorbanan atau persoalan yang akan muncul dalam aplikasi teknologi yang dijalankan.
Referensi:
Pacey, Arnold. (2000). The Culture of Technology. Cambridge, MA: The MIT Press (AP) ch.1-3